Jumat, 20 Mei 2016

Tips memotret fotografi arsitektur

fotografi arsitektur


Mendapatkan gambar arsitektur yang menarik secara visual tentu bukan perkara mudah karena diperlukan persiapan mulai dari peralatan, proses serta editing yang membutuhkan pengetahuan lebih spesifik. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan terkait fotografi arsitektur  antara lain :

Sudut pandang
Bangunan akan berubah saat kita merubah sudut pandang, maka dari itu pertimbangkan sudut pandang atau angel sebelum memotret arsitektur / building


Komposisi 

Untuk mengorganisir elemen gambar sehingga dihasilkan karya seni yang menarik perhatikan posisi dari komposisi gambar, 1/3 bagian atau menggunakan komposisi yang biasanya dipakai dalam fotografi landscape 

Gangguan secara visual 

Banyak hal yang akan menggangu antara lain kabel listrik, mobil, manusia yang berlalu lalang, atau elemen urban lain yang diletakkan “tidak ditempat yang sesuai”.

Hampir semua orang menghabiskan sebagian besar hidupnya didalam bangunan, apakah rumah, kantor atau rumah sakit kesemuanya adalah hasil karya arsitektur. Karya arsitektur yang kita tempati tersebut bisa menjadi objek yang menarik, namun tahukah kita cara membingkainya?
Memotret diluar dan didalam ruangan tentu akan sangat berbeda dari sisi pencahayaan. didalam ruangan akan membutuhkan cahaya tambahan, tripod dan lensa wide angle, sedangkan diluar ruangan kita tidak akan memiliki kontrol terhadap cahaya matahari, dan hal yang seringkali bisa kita lakukan adalah bersabar. Kepekaan terhadap desain, sudut dan detail akan mengantarkan kita menjadi fotografer arsitektur yang lebih baik.

Berikut adalah beberapa tips mendapatkan eksterior arsitektur yang lebih baik

  • Membuat perencanaan 
Menampilkan arsitektur dalam bentuk miniatur merupakan suatu kesalahan yang perlu dihindari. Fotografi arsitektur justru akan menguatkan kesan megah yang bisa ditampilkan dengan lensa tilt and shift atau wide angle yang memiliki karakter memperpanjang jarak.


  • Gunakan filter GND(Graduated neutral density)
untuk menggelapkan area langit yang highlight.
Berdiri di tempat yang tinggi karena seringkali dari sudut ini kita mendapatkan perspektif yang lebih luas sehingga objek dapat masuk dalam 1 frame.


  • Menggunakan lensa tilt shift 

yang telah menjadi favorit fotografer arsitektur professional karena mampu memperbaiki perpektif dimana menggunakan lensa standart semakin tinggi menara akan terlihat semakin kecil(mengerucut), namun dengan lensa tilt shift akan nampak lurus dan nyata. Memilih waktu dipagi hari karena warna langit akan mampu menonjolkan detail bangunan

  • Memotret dimalam hari 

 Lampu malam hari akan memberikan warna-warni dan bangunan dengan shutter speed lambat akan nampak tajam. Waktu paling baik adalah sore menjelang malam saat langit kekuningan atau pagi menjelang terbitnya matahari.


  • Meluruskan garis melengkung

 Jika anda tidak memiliki budget membeli lensa tilt shift pasti menemui kendala saat menggunakan lensa wide angle yakni garis yang nampak miring karena semakin tinggi bangunan akan nampak semakin kecil. Gunakan software editing untuk mengatasi masalah tersebut.


  • Gunakan bantuan google map'

Saat kita tiba dilokasi biasanya akan melakukan survey atau mengelilingi bangunan untuk mendapatkan sudut terbaik, mendapatkan view berbeda bisa menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Dengan bantuan google map kita akan sedikit menghemat waktu karena bisa langsung tahu posisi jalan, posisi kolam, atau posisi pepohonan dan menghadap kemana gedung tersebut sehingga bisa kita perhitungkan sinar matahari yang mengenainya.

  • Gunakan komposisi leading lines
bukan hanya untuk fotografi landscape namun fotografi arsitektur juga sangat baik. pilihlah jalan setapak atau jalanan perkotaan untuk memandu mata menuju poin utama.




sumber : fotografiarsitektur.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar