Sabtu, 21 Mei 2016

Memahami Setting Kamera – Drive Mode: Single, Continuous, Remote dan Timer

Salah satu permintaan atau pertanyaan yang paling banyak disampaikan pembaca adalah tentang setting/setelan kamera. Tentang tombol yang mana melakukan apa untuk menghasilkan foto yang seperti apa. Nah belfot akan coba menguraikannya satu persatu. Kali ini tentang Drive Mode.

Sebelum terlalu jauh, saya ingin membatasi artikel ini pada kamera DSLR, mirrorless dan kamera saku yang mendukung setting manual. Di kamera pro, tombol khusus biasanya tersedia untuk hampir semua fungsi setting dasar. Sementara di kamera pemula, karena jumlah tombol dibatasi supaya tidak membingungkan, fotografer harus masuk ke menu dan mengubah setelan kamera dari sana.

Ok, balik tentang Drive Mode. Drive mode adalah salah satu setting dasar kamera. Masing-masing mode tersedia untuk memberi opsi pada fotografer saat memotret jenis subjek dan kondisi pemotretan tertentu (akan dijelaskan nanti).

Mayoritas kamera memiliki setidaknya 3 setelan drive mode: Single, Continuous dan Continuous High (super cepat). Namun umumnya juga menyediakan pilihan seperti timer 2 detik dan 10 detik dan lainya.
Cara mengubah drive mode di kamera

Anda bisa mengubah drive mode dengan berbagai cara tergantung jenis dan merek kamera yang anda pakai. Contoh cara mengubah drive mode dari menu seperti ini:


Atau kalau di kamera anda tersedia tombol atau roda kendali, anda bisa mengubahnya dengan memutar roda ini:


Sementara di kamera mirrorless, drive mode tersedia seperti ini:


Drive Mode: Single Shot

Single SHot adalah pilihan default di semua kamera, jadi saat anda menayalakan kamera untuk pertama kali setelah membelinya, opsi drive mode akan berada di Single Shot. Opsi Drive Mode Single Shot ini bisa dipakai untuk mayotitas situasi pemotretan: saat memotret pemandangan (landscape), memotret pacar yang bergaya, memotret makanan sebelum diunggah ke Instagram, memotret kamer bekas yang mau dijual, memotret teman-teman yang berpose di acara kopdar dll. Pada intinya, Single Shot dipakai ketika anda memotret dalam kondisi yang biasa saja: objek yang tidak bergerak atau berpose, Keuntungan memotret di mode Single Shot ini? kita tak perlu khawatir kebanyakan mengambil foto karena untuk setiap sekali tombol shutter tertekan penuh, hanya satu foto yang dihasilkan, kebalikan dari drive mode continuous seperti di bawah ini.

Drive Mode: Continuous/Burst


Dalam pilihan drive mode Continuous atau Brust, kamera akan tetap memotret dan mengambil foto secara kontinyu sepanjang kita menekan tombol shutter. Dengan mekanisme ini, kita akan sangat terbantu saat harus memotret subjek yang bergerak dengan cepat: anak-anak yang berlari tanpa arah yang jelas, memotret pertandingan futsal dll, dimana kita ingin memperoleh rentetan foto dalam urutan yang cepat. Tugas kita nantinya adalah memilih foto manakah yang dianggap terbaik dan akan dipakai karena sekarang memiliki puluhan, bahkan ratusan foto hasil dari drive mode ini.

Beberapa kamera memiliki opsi lebih jauh dalam drive mode ini: Continuous High (H) dan Continuous Low (L), kecepatan super tinggi dan kecepatan rendah.

Low: Dalam Low Continuous, kamera akan mengambil foto secara beruntun dalam kecepatan yang rendah. Opsi ini diberikan saat kita memotret subjek yang bergerak secara moderat dan kita tidak ingin kehabisan kartu memory dalam waktu singkat. Contoh: memotret lomba balap karung.


High: Saat memotret aksi dan subjek yang bergerak cepat, opsi ini akan memannfaatkan kemampuan kamera untuk mengambil foto beruntun tercepat secara maksimal. Kalau spesifikasi kamera adalah mampu memotret 12 frame per detik dalam format JPEG, maka saat berada di Continuous High, kamera akan berusaha untuk menghasilkan 12 foto JPEG saat kita menekan tombol shutter dalam 1 detik tanpa melepasnya (dipengaruhi banyak hal: kecepatan kartu, kecepatan fokus dll). Contoh penggunaan: memotret karapan sapi atau lomba lari sprint.

Drive Mode: Self-Timer


Mode Self Timer memberi waktu jeda antara saat tombol shutter ditekan dan saat kamera mengambil foto, biasanya akan ada 2 opsi waktu jeda: 2 detik atau 10 detik. Drive mode ini berguna saat kita tak punya teman tapi ingin berfoto, tinggal pasang kamera di tripod lalu gunakan mode Self Timer 10 detik lalu berlari ke depan kamera. Self Timer juga berguna saat anda memotret long exposuredengan kecepatan rana di atas 1 detik dan tidak ingin pencetan tangan ke tombol shutter membuat kamera bergoyang dan mengakibatkan foto tidak tajam.
Drive Mode: Remote

Dalam drive mode ini, fungsi tombol shutter akan diambil alih oleh kontrol jarak jauh (remote control), baik yang menggunakan kabel maupun yang wireless. Mode ini digunakan banyak fotografer landscape yang menggunakan remote untuk menghasilkan foto super tajam dengan memasang kamera di tripod dan tidak pernah secara langsung menyentuh tombol shutter untuk mengurangi vibrasi.

Dive Mode: Silent atau Quiet


Drive mode ini berguna saat kita harus memotret di tempat yang menuntut suasana hening: acara keagamaan yang sakral dll. Dalam mode ini, kamera DSLR akan menggerakkan kotak cermin dengan lebih perlahan sehingga tidak menimbulkan suara yang keras namun kecepatan mengambil foto jadi berkurang. Kamera mirrorless yang sudah tanpa cermin akan meninggalkan shutter mekanis dan lantas menggunakan mekanisme shutter elektronik untuk menghasilkan suara yang lebih senyap dalam model Silent ini.
Drive Mode: Mirror Lock Up

Drive mode Mirror Lock-Up ini hanya tersedia di kamera DSLR. Dalam mode ini, kotak cermin akan dikunci di posisi terbuka sehingga tidak ada lagi ayunan kotak cermin sesaat sebelum memotret. Sebelum mengaktifkan mode Mirror Lock-Up, pastikan titik fokus dan komposisi foto telah anda susun di viewfinder. Mirror Lock-Up sering dipakai fotografer landscape untuk mengurangi goyangan kamera sehingga foto yang dihasilkan lebih tajam.
Beberapa Tips Menggunakan Drive Mode
Periksa Drive Mode kamera sebelum memotret

Kedengarannya sepele namun banyak yang lupa memastikan di drive mode apa kamera saat ini sebelum anda mulai main jeprat-jepret. Kan malu kalau ternyata kamera ada di posisi Self Timer atau Remote, padahal temanmu sudah asyik monyongin bibir menunggu dipotret..
Gunakan Kombinasi Drive Mode Continuous dan Continuous AF

Saat memotret subjek bergerak dan kita menggunakan drive mode Continuous, gunakan juga mode fokus Continuous AF (lebih jauh tentang mode fokus kamera) ketika kamera kewalahan mengunci fokus di mode AF single, dengan begitu kamera akan melakukan tracking posisi subjek dan kemungkinan kita mendapatkan foto dengan subjek yang tajam menjadi lebih besar.
Gunakan Remote atau Self-Timer atau Mirror Lock-Up saat memotret long exposure

Saat memotret dengan kecepatan shutter di atas 5 detik dan menggunakan tripod, drive mode self timer/remote/mirror lock-up ini akan sangat membantu kita memperoleh foto yang sangat tajam bakan ketika memperbesar foto 100% karena dengan mode ini kamera akan kokoh tidak bergerak sama sekali.

Nah itu tadi beberapa setting yang ada pada kamera , dan kalian pengguna kamera dslr, harus faham dengan setting tersebut agar penggunaan dapat lebih efektif dengan fungsi atau fitur" yang ada pada kamera dslr kalian

selamat mencoba !

Sumber : www,belfot.com

5 Cara Menyusun Komposisi Foto Agar objek Utama Lebih Menarik

Semua foto berebut minta diperhatikan, dan kalau satu foto sudah diperhatikan lantas semua elemen dalam foto berebut minta dilihat. Namun bagaimana kalau kita memang ingin menonjolkan subjek utama yang memberi kesan dan karakter paling kuat pada foto. Berikut ini 5 trik cara menonjolkan subjek utama dalam foto:

1. Manfaatkan Depth of Field

Dengan menggunakan bukaan aperture yang lebar (f/2.8), kita bisa mengisolasi subjek utama dan melakukan separasi dari background. Dengan cara ini, kita seolah-olah “memaksa’ pemirsa foto untuk memperhatikan hanya area tajam dan melupakan yang lain. Secara otomatis, subjek utama yang anda buat tajam akan sangat menonjol sementara latar belakang menjadi lumer dan sekedar menjadi pelengkap foto.

Kemanakah mata anda melihat pertama kali dalam foto di bawah ini?



Foto di atas dihasilkan dari setelan lensa yang sangat lebar sehingga membuat subjek utama (perempuan tua keriput) menjadi sangat menonjol dan yang lain menjadi sangat kabur dan seolah lumer bersama latar belakang foto.

2. Manfaatkan Garis Penuntun

Dengan menggunakan elemen garis dan geometri, kita bisa menuntun mata orang yang melihat foto menuju subjek yang ingin kita tonjolkan. Mata kita memiliki kecenderungan menyisir foto lantas mengikuti pola garis ada.




Dalam foto di atas, jejak jalan yang menyingkap daun-daun yang rontok sangat membantu memberi keteraturan dalam foto dan mengarahkan pada subjek utama: deretan pohon tanpa daun yang kedinginan tersaput kabut dan berada nun jauh di sana.

3. Tepat di Tengah Frame

Walaupun aturan rule of thirds bilang sebaiknya kita tidak menempatkan subjek utama di tengah-tengah frame, ada baiknya aturan ini sesekali dilanggar kalau anda menemukan subjek yang memang enak ditaruh di tengah. Menempatkan mereka di tengah adalah sebuah statement bahwa kita memang sengaja menempatkan mereka menjadi pusat perhatian.




4. Gunakan warna Yang Mencolok

Cara lain menarik perhatian mata ke subjek uatama adalah saat kita memotret benda yang memiliki warna yang cukup kontras dibandingkan warna benda-benda lain di sekitarnya.




Ini adalah salah satu teknik paling efektif dan memberi kesan yang sangat kuat, asal anda bisa menemukan kombinasinya.

5. Teks
Keberadaan teks atau tulisan dalam sebuah foto secara otomatis akan merangsang mata orang untuk melihat dan lantas membacanya, asalkan memang terlihat jelas dan ukurannya bisa dibaca. Dan secara keseluruhan, teks ini akan memberi konteks pada foto dan menjadi salah satu objek utama yang paling menarik.






Nah itu tadi tips menyusun komposisi foto agar objek utama lebih menarik, Selamat mencoba !

Sumber : www.belfot.com

20 Trik Agar Foto Lebih Tajam






ini nih 20 tips bagaimana caranya menajamkan foto pada saat kita memotret, yuk simak 


1. Gunakan Tripod.

Kalau saat memotret kamera kita bergoyang dan bergerak, pasti susah menghasilkan foto tajam. Jadi beli dan pakailah tripod. Pastikan anda membeli tripod yang stabil dan kokoh. Sebelum membeli, 

2. Jangan Lupa Kepala Tripod.

Tripod sudah, eits.. jangan lupa kepala tripod alias head. Kepala tripod hampir sama pentingnya dengan tripod itu sendiri. Pastikan anda tahu apa saja pertimbangan saat memilih tripod head.

3. Cara Memegang Kamera?

Saat tidak menggunakan tripod, pelajari cara memegang kamera yang baik dan benar supaya kamera lebih stabil dan tidak gampang bergoyang.

4. Gunakan Kabel Rilis.

Cable release bisa membuat kita tak perlu menekan tombol shutter dengan tangan kita, jadi mengurangi kemungkinan kamera bergoyang. Cable release bisa berbentuk kabel yang secara fisik menempel ke kamera maupun yang sudah lenih canggih menggunakan remote nirkabel.

5. Manfaatkan Timer Kamera.

Tidak punya tripod? Lupa belum membeli kabel rilis? Hmmm, gunakan saja timer bawaan kamera. Coba-coba cari cara mengaktikan fitur self timer ini, setiap kamera pasti dibekali fitur ini.

6. Mirror Lock Up

Kalau anda menggunakan kamera DSLR, kamera ini dibekali cermin (mirror) yang berguna untuk menampilkan gambar di viewfinder. Hampir semua kamera DSLR dilengkapi fitur yang bisa mengunci cermin agar tidak bergoyang saat kamera mengambil exposure, fitur ini biasanya dinamaimirror lock up. Aktifkan fitur ini karena goyangan cermin bisa berefek pada ketajaman (meski tidak selalu). Kalau anda pakai kamera mirrorless?.. wong mirror-less berarti nggak ada cerminnya lho.
7. Aktifkan Stabilizer Lensa atau Kamera

Image stabilization, vibration reduction, apapun namanya bisa dimanfaatkan untuk menambah ketajaman foto. Fitur ini ada yang tersedia di lensa atau menempel di kamera. Perhatikan bahwa adaIS/VR yang perlu disesuaikan saat anda memakai tripod.

8. Beli Lensa Terbaik (yang anda mampu)

Kalau mau suara yang mantab, belilah sound system terbaik. Kalau mau motor yang ngacir, belilah motor yang terbaik. Kalau mau foto yang tajam? belilah lensa terbaik. Lensa terbaik yang lumayan enteng buat kantong? lensa 50mm.

9. Gunakan depth of field yang cukup

Kalau semuanya sudah anda coba namun foto masih belum tajam, siapa tahu anda menggunakandepth of field yang terlalu sempit. Manfaatkan tombol DOF Preview di kamera untuk memeriksa. Anda juga bisa memanfaatkan DOF calculator yang banyak tersedia di internet seperti ini.

10. Letakkan Fokus Ditempat Yang Benar

Saat memotret portrait, mata harus tajam. Saat memotret landscape, pastikan foreground tajam. Apapun obyek foto anda, ketahui titik kritis yang harus terlihat tajam dan taruh titik fokus kamera disana.

11. Gunakan Shutter Speed Yang Memadai

Kenapa harus memadai? karena didunia ini tidak ada yang ideal. Maunya sih selalu memotret dishutter speed 1/2000 detik. Sayangnya tidak mungkin. Namun paling tidak gunakan shutter speed tercepat yang mungkin untuk kondisi pemotretan yang anda hadapi.

12. Memotretlah Dalam Pencahayaan Yang Bagus

Saat memotret dalam kondisi pencahayaan yang cukup dan bagus, autofokus akan mampu mengunci fokus dengan lebih cepat. Dan obyek dalam foto pun akan TAMPAK lebih tajam dibandingkan saat dipotret di remang-remang. BUkan berarti tidak bisa menghasilkan foto tajam dalam kondisi kurang cahaya, hanya lebih sulit.

13. Manfaatkan Live View Kamera

Hampir semua kamera sekarang memberi fitur live view. DAlam banyak situasi, fitur ini sangat berguna untuk lebih akurat menempatkan titik fokus. Saat anda memotret makro sebuah bunga misalnya, dengan menggunakan live view kita bisa tahu

14.Bersihkan dan rawat lensa

Kalau anda memiliki lensa yang mulai berumur tua, cobalah sesekali bawa ke tempat servis untuk dikalibrasi dengan body kamera anda. Kebersihan lensa terutama bagian optiknya juga membantu kecepatan autofokus. Selalu rawat barang berharga ini.
15. Pelajari trik memotret benda bergerak

Saat memotret benda yang bergerak menjauh atau mendekat, ada banyak setting yang perlu dipertimbangkan, terutama shutter speed yang cukup dan juga cara mengunci fokusnya: pelajaribeberapa mode autofokus dan mekanismenya supaya anda bisa mengantisipasi dengan baik.

16. Gunakan Lensa Di Sweet Spotnya

Setiap lensa memiliki area dimana dia bisa menghasilkan foto yang paling tajam, orang sonomenamainya sweet spot. Anda bisa melakukan tes yang rumit untuk mengetahui dengan pasti dimana sweet spot lensa. Namun aturan gampang adalah, rata-rata lensa memiliki sweet spot di aperture 2 x aperture maksimalnya. Sebagai contoh kalau anda memiliki lensa dengan aperture maksimal f/2.8, maka besar kemungkinan sweet spot lensa ini di f/5.6 sampai f/8.

17. Saat shutter speed tidak mencukupi , dorong ISO-nya

Lima tahun yang lalu, menggunakan ISO 1000 di kamera kelas Rp. 20 Juta-an bisa menghasilkan noise digital yang cukup mengganggu di hasil foto. Tidak saat ini. Sekarang kamera dibawah Rp. 10 Juta pun oke dibawa ke ISO 1000. Jadi jangan takut memotret dengan ISO tinggi saat situasi membutuhkannya. Gunakan fitur auto ISO di kamera.
18. Diopter Adjustment

Hal ini cukup sepele namun banyak yang tidak tahu atau kadang memang lupa. Di kamera kita tersedia tombol diopter adjustment untuk membantu menyesuaikan ketajaman viewfinder, spesifik dengan kondisi mata si pemilik kamera. Gunakan jika anda merasa viewfinder tampak kurang fokus. Dengan viewfinder tampak tajam dan jelas, ini bisa membantu kita mengamati titik fokus dengan lebih akurat.

19. Mata, mata dan mata

Saat memotret orang, pastikan matanya menjadi titik fokus. Kalau anda memotret dengan depth of field yang sangat sempit (f/1.8 misalnya), jadikan mata yang paling dekat kamera sebagai titik fokus.

20. Manfaatkan Sharpening

Kita semua bergumul dengan software fotografi, ada yang sering ada yang sesekali. Entah dengan photoshop atau dengan alternatifnya, semuanya menyediakan cara untuk mempertajam hasil akhir foto alias sharpening. Saat konversi RAW, gunakan sharpening yang sangat minimal, lalu gunakan sharpening lagi di langkah terakhir.

Nah selamat mencoba !

Sumber : www.belfot.com

11 Tips Memotret Dengan Kamera Handphone




Handphone adalah alat yang selalu kita bawa kemana – kemana, bukan hanya karena fungsinya sebagai alat komunikasi namun juga karena ia memiliki kemampuan ‘super’; pemutar mp3, GPS, perekam, organizer dan tentu saja kamera. (catatan: semua foto di artikel ini dihasilkan dari kamera handphone)

Dengan terus bertambahnya kemampuan kamera handphone (megapiksel, kualitas lensa dan adanya flash), frekuensi dan jumlah penggunanya juga semakin banyak. Sayangnya, hasil foto menggunakan kamera ini masih tetap terbatas. Bukan semata karena kualitas kamera namun juga mungkin cara kita menggunakannya.

Ini adalah 11 tips yang bisa anda pakai untuk memaksimalkan kualitas foto dari kamera handphone, apapun merk handphone anda, silahkan:

1. Jangan gunakan zoom, mendekatlah ke obyek foto

Kamera handphone cenderung memperkecil obyek foto, jadi selalu usahakan agar anda memotret dari jarak yang cukup sehingga keseluruhan obyek bisa memenuhi frame tanpa harus menggunakan zoom. Zoom akan menurunkan resolusi foto anda secara keseluruhan dan membuat foto tidak tajam.

2. Pastikan cahaya yang menerangi obyek mencukupi

Kamera hanphone tidaklah sesensitif mata kita yang bisa melihat di keremangan. Usahakan selalu agar cahaya yang menerangi obyek foto mencukupi, hasil foto outdoor cenderung lebih bagus dibanding indoor. Jika tersedia, gunakan flash saat memotret indoor. Namun harus diingat bahwa jarak efektif flash adalah sekitar 2-3 meter, jadi jangan berharap kita bisa menerangi seisi ruangan dengan flash

3. Pegang handphone se-stabil mungkin

Semakin stabil kamera semakin bagus foto kita. Jadi usahakan selalu agar tangan kita tenang saat mengambil foto. Jika perlu, manfaatkan benda yang lebih stabil sebagai sandaran, misalnya pohon atau tembok sehingga membantu kestabilan tangan.

4. Komposisi

Pengetahuan tentang komposisi yang bagus akan membantu kita memotret dengan lebih baik. Cobalah baca tips komposisi singkat ini. Namun jangan terpaku, seperti kata para fotografer tenar bahwa dalam aturan pertama dalam fotografi adalah tidak ada aturan, yang ada adalah seler

5. Cobalah memotret dari tempat yang tidak biasa

Foto yang dibuat dari sudut yang biasa-biasa saja maka hasilnya juga akan biasa-biasa saja. Untuk itu cobalah memotret dari sudut yang tidak biasa, misalnya jongkoklah dan memotretlah dari sudut yang lebih rendah dari objek fotonya. Dengan begitu foto kita memberi kesan khusus yang tidak biasa dilihat mata manusia normal.


6. Pilih resolusi tertinggi
Resolusi tertinggi berarti foto yang dihasilkan memiliki detail lebih banyak dan bisa dicetak lebih besar. Jika kamera memberi pilihan resolusi, pilihlah resolusi tertinggi. Juga resolusi tinggi juga berarti ukuran file yang lebih besar, ini menjadi pertimbangan bagi pemilik handphone dengan kapasitas memory terbatas atau misalnya foto akan dikirim maka akan membutuhkan waktu transfer lebih lama.

7. Pastikan lensa selalu bersih

Sebaik apapun kita memotret dan sebagus apapun obyek foto tapi jika lensa kita kotor maka hasilnya pastilah jelek. Mengingat handphone kita lama berada di kantong maka kotoran kelamaan akan menempel di lensa kamera, oleh karena itu secara berkala bersihkan lensa dari kotoran. Gunakan kain lembut untuk membersihkan, tak perlu cairan apapun. Jika terkena minyak, gunakan cairan pembersih LCD atau kacamata.

8. Kenali waktu jeda shutter

Kamera handphone memiliki apa yang disebut shutter lag, yakni waktu jeda antara saat kita memencet dan saat kamera mulai mengambil foto. Tidak seperti kamera DSLR yang secepat kilat mengambil foto setelah kita memencet eksposur, handphone lumayan lelet. Kenali waktu jeda ini dengan baik supaya tangan kita tetap tenang sesaat setelah kita menekan shutter.

9. Pilih app edit foto yang bagus

Handphone memiliki beberapa fitur pengolahan foto bawaan yang cukup menarik (dan lucu-lucu), cobalah pilih app edit foto yang berkualitas bagus sehingga memudahkan kita melakukan editing penting. Silakan baca app fotografi terbaik untuk Andorid dan untuk IOS.


10. Foto sesering mungkin

Kita harus bersyukur hidup di jaman digital sehingga berapapun kita memotret, kita tidak perlu mengeluarkan ongkos ekstra. Bayangkan jika anda memotret menggunakan film, berapa roll yang harus dibeli? Karena itu, jangan sungkan dan ragu, potretlah sebanyak dan sesering mungkin sampai memory di handphone anda penuh, semakin banyak kita memotret semakin banyak pula hasil yang bagus

11. Beri efek filter yang pas, jangan berlebihan

Sebenarnya ini subjektif sih, namun menurut kebanyakan orang kalau foto sudah terlalu banyak difilter, hasilnya malah jadi tidak bagus. Editlah dengan tujuan utama untuk memperkuat kesan foto, bukan untuk menghiasnya. Jika anda menggunakan app edit foto yang bagus seperti poin di atas, cukup sesuaikan kontras, vignette, crop dan tambahkan mood yang membantu foto tampak lebih keren tanpa berkesan diber filter berlebihan. Lihatlah galeri foto para nominasi penghargaan fotografi dunia dengan smartphone ini dan apa kesan yang timbul? menurut belfot mayoritas foto yang terpilih adalah foto yang memberi kesan sederhana dan tidak terlalu banyak dipoles.

Selamat mencoba !

Sumber : www.belfot.com

Cara Edit Foto di Photoshop Agar Lebih Bagus dan Menarik



Setidaknya kami menyimpulkan bahwa foto yang bagus adalah foto yang tajam (tidak blur), minim atau bahkan tanpa noise, kontras pas namun tidak berlebihan, pencahayaan pas, atau sesuai, warna yang muncul namun tidak terlalu berlebihan serta tentunya objek yang menarik.

Untuk masalah objek ini adalah tergantung dari imajinasi dan ide Anda. Namun untuk masalah ketajaman, noise, kontras dan warna Anda masih bisa mengatasinya dengan software editing foto, yakni Photoshop.


Jika beberapa elemen diatas sudah ada dalam foto Anda, bisa dipastikan foto tersebut sudah layak dikatakan bagus. Nah, berikut ini Plimbi akan memberi berbagai cara edit foto di Photoshop, meskipun Anda hanya menggunakan kamera poket atau bahkan ponsel:


Mempertajam foto

Sebuah perbaikan yang mungkin dianggap paling sulit, karena jika Anda hanya memiliki foto yang tidak begitu tajam atau blur, bisa dipastikan akan susah diperbaiki. Namun setidaknya ada beberapa langkah yang sedikit membuat foto lebih tajam, ya hanya sedikit. cara edit foto di Photoshop yang pertama ialah :


Masukan foto kedalam Photoshop dan masuk ke Menu Filter dan klik Sharpen.


Langkah ini sedikit bisa mempertajam foto, meskipun dampaknya bisa menambah bintik-bintik jika terlalu banyak. Jadi cukup klik sharpen hanya 2 sampai 3 kali saja.


Selain Sharpen, bisa juga dengan ke Menu Filter dan klik Unsharp Mask.


Unsharp Mask bisa memunculkan detail dari foto yang sebelumnya kurang tajam. Klik Unsharp seperlunya saja.


Yang terakhir tambahkan dengan Level. Pilih Menu ke Image dan klik Level. Tarik titik Level paling kiri ke kanan sedikit saja. Langkah ini bisa mempertegas warna sehingga foto menjadi lebih tajam meski akan cenderung ke under eksposure jika berlebihan.


Menghilangkan atau meminimalisir noise.



Sebelumnya Plimbi pernah mengulas tentang bagaimana cara menghilangkan noise. Noise bisa sangat mengganggu jika terlalu banyak, dan foto tanpa noise dianggap lebih bagus. Berikut langkahnya:


Masukan foto ke Photoshop dan masuk ke Menu Filter, pilih Noise dan Reduce Noise.


Klik Reduce Noise 2 sampai 4 kali hingga noise benar-benar sudah tidak mengganggu. Namun jika terlalu banyak maka bisa menimbulkan pudarnya warna serta detail foto yang agak hilang. Langkah kedua bisa dengan plugin Photoshop Noiseware. 
  • Mengatur kontras.
Kekontrasan foto mungkin erat kaitannya dengan ketajaman. Karena bagaimanapun juga foto yang kurang kontras dianggap seperti pucat dan kurang tajam, terlebih jika itu merupakan foto landscape. Berikut langkah mengatur kontras:


Masukan foto ke dalam Photoshop, dan pilih Menu Image, masuk ke Adjustment dan klik Brightness/Contrast.


Atur hanya pada titik point Contrast dengan menarik ke sisi kanan. Lakukan hingga foto sudah pas dengan kontrasnya.


Selain itu, bisa juga dengan Level dengan menarik titik poin paling kiri ke kanan. Atau mungkin langkah mudah lain adalah dengan klik Auto Level dan Auto Contrast, dimana Photoshop akan otomatis memberikan opsi kontras yang mungkin cocok. 
  • Atur pencahayaan atau terang/gelapnya foto
Jika gelap foto akan kehilangan banyak detail, apalagi jika itu menyangkut pada bagian wajah. Namun jika terlalu terang foto juga kurang nyaman dilihat. Aturlah sesuai yang diinginkan:


Masukan foto ke dalam Photoshop, kemudian masuk ke Menu Image dan Adjustment.


Anda bisa memilih Curves dan mengaturnya dengan menaikan ke pojok atas (kiri) titik tengah Curves jika foto dianggap gelap. Dan sebaliknya, turunkan ke pojok bawah (kanan) jika foto terlalu terang.


Soal mengatur terang atau tidaknya foto masih banyak dengan cara lain, baik dengan Brightness, Level maupun Shadow.

Mengatur tingkat warna

Sering kali kamera-kamera berkualitas rendah tidak mampu memberikan warna yang maksimal. Kekurangan warna bisa diatasi dengan Photoshop:
  • Masukan foto ke Photoshop yang hendak di edit.
  • Pilih Menu Image dan Adjustment, lalu klik Hue/Saturation.
  • Untuk menambahkan warna, tarik titik point ke arah kanan.
  • Perhatikan foto, jangan sampai terlalu mencolok warna yang timbul.



Bagaimana pun juga foto dengan menggunakan kamera berkualitas dan disertai setting yang pas memungkinkan foto akan lebih bagus. Demikian tips dan cara membuat foto menjadi bagus dengan Photoshop. Semoga bermanfaat !

Sumber : www.plimbi.com

Foto Makro: Maksimalkan Ruang Tajam Dengan Focal Plane Sejajar Subyek



Salah satu tantangan terbesar dalam foto makro adalah cara memaksimalkan depth of field atau ruang tajam. Dengan jarak antara ujung depan lensa dan subyek yang sangat dekat, memaksimalkan depth of field adalah tantangan tersendiri.
Kenapa harus memaksimalkan ruang tajam?

Karena kita tidak ingin foto makro kita tampak blur dan tidak tajam ditempat yang tidak semestinya. Memotret bunga secara makro, kita ingin agar kalau bisa seluruh bagian kelopak bunganya tampak tajam meskipun background dan tangkai bunga boleh saja tampak blur.



Ruang tajam semakin sempat saat kita makin mendekatkan subyek dengan lensanya.

Posisi relatif subyek terhadap bidang lensa

Dalam contoh foto dibawah ini kita bisa melihat bagaimana posisi relatif bidang subyek terhadap bidang lensa (focal plane) mempengaruhi ruang tajam foto dalam setiap setting aperture. Perhatikan bagaimana semakin sejajar kedua bidang tersebut makin maksimal ruang tajamnya:

Saat subyek tegak lurus dengan bidang lensa:




Saat subyek membentuk sudut terhadap bidang lensa:



Saat subyek benar-benar sejajar dengan bidang lensa:




perlu diperhatikan juga untuk foto makro sendiri adalah foto yang menciptakan kedalaman yang lebih atau dept of filed.. dan foto makro ini biasanya digunakan untuk memotret still life ataupun wildlife , 

selamat mencoba !

Sumber : www.belfot,com

Tips Memotret Jalanan (Street Photography)

Hiruk pikuk kota menyajikan kesempatan sempurna untuk menangkap hasil candid yang menarik. Banyak fotografer street mengadopsi cara tak terlihat, dimana objek tidak tahu kalau mereka difoto. Kalau anda menggunakan cara ini, perlakukanlah orang dengan hormat.





Henri Cartier-Bresson mungkin ayah dari street photography. Pengaruhnya banyak membuat street photographer terpikat pada hitam dan putih, tapi warna juga alat yang kuat. Dengan mata yang cermat, anda bisa menangkap hasil yang mengagumkan. Untung, fotografer digital memungkinkan anda untuk melakukan keputusan kreatifitas ini pada tahap pengolahan menggunakan software.

1. Gunakan Mode Manual

Mode manual akan memberikan kontrol penuh. Memperkirakan exposure memang sulit, pengaturan ISO Auto akan membantu. Anda bisa menentukan nilai shutter speed dan aperture, biarkan kamera menyesuaikan exposure melalui ISO.

2. Tidak Terlihat

Cobalah mengarahkan kamera ke atas, seolah-olah anda sedang memotret, kemudian ketika anda menurunkan kamera di depan objek, berpura-puralah sedang melihat layar, dan inilah saatnya untuk menangkap moment. Kalau ketahuan, senyum aja!

3. Pemfokusan Zona

Inilah di mana anda menentukan fokus dari jauh secara manual. Kalau diatur pada 2 m, tunggulah hingga objek berada 2 m untuk mendapatkannya dengan tajam. Aperture akan berbeda: semakin kecil bukaannya, semakin luas depth of field yang diperoleh.

4. Moment

karena street fotografi adalah sebuah foto yang bebas, tetapi memliki seni tinggi, menurut saya moment yang harus diperhatikan dalam street fotografi ini.

nah itu tadi sedikit tips memotret street fotografi, . Selamat Mencoba !