Jumat, 08 April 2016

MEMAHAMI ISO PADA KAMERA DSLR

Fotografi dibangun dari tiga komponen exposure, yaitu: Aperture, Shutter Speed dan Sensitifitas/ISO. Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhadap cahaya. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah.

dulu sensitifitas film terhadap cahaya dinyatakan dalam satuan ASA,
 sedangkan pada era digital sensitifitas sensor terhadap 
cahaya dinyatakan dalam satuan ISO

Sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 200, artinya saya memiliki 200 lebah pekerja, dan jika kamera saya set di ISO 400 artinya saya memiliki 400 lebah pekerja. Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar.


Jika kita menggunakan lensa identik dan aperture yang sama-sama kita set di f/8 namun pada pengaturan ISO saya set di 400 sementara kamu 200 (bayangkan lagi tentang lebah pekerja), maka gambar punya siapakah yang akan lebih cepat selesai?


Secara garis besar:
Saat kita menambah setting ISO dari 200 ke 400 (dalam aperture yang selalu konstan – kita kunci aperture di f/8 atau melalui mode Aperture Priority – A atau Av), kita mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah foto di sensor kamera kita sampai separuhnya (2 kali lebih cepat), dari shutter speed 1/250 ke 1/500 detik. Saat kita menambah lagi ISO ke 800, kita memangkas waktu pembuatan foto sampai separuhnya lagi: 1/1.000 detik.


contoh tampilan pengaturan ISO pada kamera nikon. tabel kanan menunjukkan perbandingan perubahan ISO terhadap kecepatan/shutter speed

Setiap kali mempersingkat waktu exposure sebanyak separuh, kita namakan menaikkan exposure sebesar 1 stop. Kamu juga bisa mencoba pengertian ini dalam kasus aperture, cobalah set shutter speed kita selalu konstan pada 1/125 (atau melalui mode Shutter Priority – S atau Tv), dan ubah-ubahlah setting ISO anda dalam kelipatan 2; missal dari 100 ke 200 ke 400 …dst, lihatlah perubahan besaran aperture.



Namun dengan bertambahnya sensitivitas kamera terhadap cahaya membawa dampak yang lain, seperti yang ditunjukkan pada foto di bawah ini. Semakin tinggi ISO maka semakin banyak juga titik-titik noda pada hasil foto, titik-titik ini sering juga disebut dengan noise pada foto.




semakin tinggi ISO, semakin banyak titik-titik noda/noise yang muncul


Pada foto diatas tampak jelas, hasil foto dengan ISO 3200 memiliki noise yang lebih banyak dari pada hasil foto dengan ISO 200. Penggunaan ISO yang tinggi biasa nya dilakukan pada kondisi cahaya yang sangat minim, dan kamera tidak pada posisi di tripod. Pada kondisi cahaya yang cukup selalu dianjurkan dengan menggunakan ISO serendah mungkin (sesuai dengan kebutuhan/hasil foto yang ingin dicapai).


Grafik ISO Exposure